Ribuan Siswa SMA Gagal Ujian Nasional
Seluruh siswa itu tidak diberikan toleransi mengikuti ujian susulan.
Sebanyak 5.814 siswa tingkat SMA di Jakarta, tidak hadir pada pelaksanaan Ujian Nasional (UN) pada hari pertama. Sesuai dengan keputusan Pemerintah DKI, seluruh siswa itu tidak diberikan toleransi untuk mengikuti ujian susulan.
Wakil Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Agus Suradika, mengatakan bahwa ribuan siswa itu tidak mengikuti ujian tanpa keterangan. Ujian susulan hanya diberikan bagi siswa yang memberikan informasi sebelum ujian berlangsung.
"Ada 224 siswa diperbolehkan ikuti ujian susulan. Siswa yang tidak memberi keterangan resmi tidak bisa ikut ujian susulan," ujar Agus di Jakarta, Selasa 19 April 2011.
Menurut data Dinas Pendidikan DKI Jakarta, jumlah peserta yang mengikuti UN tingkat SMA berjumlah 122.497 siswa. Sebanyak 116.459 siswa mengikuti ujian atau sebanyak 99,81 persen, sementara siswa yang tidak hadir sakit atau ada keperluan mendadak sebanyak 224 atau 0,19 persen.
Siswa yang diberi kelonggaran untuk mengikuti UN susulan, akan dilaksanakan pada 25-28 April 2011. "Kami sudah siapkan soalnya dan kami harapkan tidak terjadi kebocoran. Mudah-mudahan semuanya tetap aman," ungkapnya.
Sebelumnya, Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Taufik Yudi Mulyanto, menegaskan bahwa apabila terjadi kejadian yang tidak diinginkan seperti kebocoran soal, maka ujian tersebut akan dianulir. "Kalau ujian bocor maka akan dianulir dan tidak akan ada ujian ulang," katanya.
Taufik mengatakan, masalah ini sudah diantisipasi sejak awal, saat naskah diberikan ke penerbit untuk dicetak dan distribusikan ke rayon sampai dibagikan kepada siswa.
Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta menyediakan akses hotline pengaduan Ujian Nasional melalui telepon genggam dengan layanan pesan singkat. Nomor hotline yang disediakan adalah 083812112112. Caranya ketik DISDIK*isi pesan.
Wakil Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Agus Suradika, mengatakan bahwa ribuan siswa itu tidak mengikuti ujian tanpa keterangan. Ujian susulan hanya diberikan bagi siswa yang memberikan informasi sebelum ujian berlangsung.
"Ada 224 siswa diperbolehkan ikuti ujian susulan. Siswa yang tidak memberi keterangan resmi tidak bisa ikut ujian susulan," ujar Agus di Jakarta, Selasa 19 April 2011.
Menurut data Dinas Pendidikan DKI Jakarta, jumlah peserta yang mengikuti UN tingkat SMA berjumlah 122.497 siswa. Sebanyak 116.459 siswa mengikuti ujian atau sebanyak 99,81 persen, sementara siswa yang tidak hadir sakit atau ada keperluan mendadak sebanyak 224 atau 0,19 persen.
Siswa yang diberi kelonggaran untuk mengikuti UN susulan, akan dilaksanakan pada 25-28 April 2011. "Kami sudah siapkan soalnya dan kami harapkan tidak terjadi kebocoran. Mudah-mudahan semuanya tetap aman," ungkapnya.
Sebelumnya, Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Taufik Yudi Mulyanto, menegaskan bahwa apabila terjadi kejadian yang tidak diinginkan seperti kebocoran soal, maka ujian tersebut akan dianulir. "Kalau ujian bocor maka akan dianulir dan tidak akan ada ujian ulang," katanya.
Taufik mengatakan, masalah ini sudah diantisipasi sejak awal, saat naskah diberikan ke penerbit untuk dicetak dan distribusikan ke rayon sampai dibagikan kepada siswa.
Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta menyediakan akses hotline pengaduan Ujian Nasional melalui telepon genggam dengan layanan pesan singkat. Nomor hotline yang disediakan adalah 083812112112. Caranya ketik DISDIK*isi pesan.
Tersedianya layanan ini diharapkan permasalahan yang terjadi selama penyelenggaraan UN segera dapat diketahui dan ditindaklanjuti.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar